Ageruo Dinotefuran 20% SC Insektisida Baru Dijual
Perkenalan
Insektisida Dinotefuranadalah sejenis insektisida nikotin tanpa atom klorin dan cincin aromatik.Kinerjanya lebih baik daripada insektisida neonicotinoid, memiliki imbibisi dan permeasi yang lebih baik, dan dapat menunjukkan aktivitas insektisida yang jelas pada dosis yang sangat rendah.
Nama Produk | Dinotefuran 20% SC |
Bentuk Dosis | Dinotefuran 20% SG、Dinotefuran 20% WP、Dinotefuran 20% WDG |
Nomor CAS | 165252-70-0 |
Formula molekul | C7H14N4O3 |
Nama merk | Ageruo |
Tempat asal | Hebei, Tiongkok |
Umur simpan | Dinotefuran |
Produk formulasi campuran | Dinotefuran 3% + Klorpirifos 30% EW Dinotefuran 20% + Pimetrozin 50% WG Dinotefuran 7,5% + Pyridaben 22,5% SC Dinotefuran 7% + Buprofezin 56% WG Dinotefuran 0,4% + Bifenthrin 0,5% GR Dinotefuran 10% + Spirotetramat 10% SC Dinotefuran 16% + Lambda-cyhalothrin 8% WG Dinotefuran 3% + Isoprocarb 27% SC Dinotefuran 5% + Diafenthiuron 35% SC |
Fitur
Dinotefuran tidak hanya memiliki toksisitas kontak dan toksisitas lambung, tetapi juga memiliki daya serap, penetrasi, dan konduksi yang sangat baik, yang dapat dengan cepat diserap oleh batang, daun, dan akar tanaman.
Ini banyak digunakan dalam tanaman, seperti gandum, beras, mentimun, kol, pohon buah-buahan dan sebagainya.
Ini dapat secara efektif mengendalikan berbagai hama, termasuk hama tanah, hama bawah tanah dan beberapa hama sanitasi.
Ada berbagai cara penggunaan, termasuk penyemprotan, penyiraman dan penyebaran.
Aplikasi
Dinotefuran tidak hanya banyak digunakan dalam pertanian untuk beras, gandum, kapas, sayuran, pohon buah-buahan, bunga, dan tanaman lainnya.Juga efektif untuk mengendalikan Fusarium, rayap, lalat rumah dan hama kesehatan lainnya.
Ia memiliki spektrum insektisida yang luas, termasuk kutu daun, psyllids, lalat putih, Grapholitha molesta, Liriomyza citri, Chilo suppressalis, Phyllotreta striolata, Liriomyza sativae, green leafhopper, wereng coklat, dll.
Menggunakan Metode
Perumusan:Dinotefuran 20% SC | |||
Tanaman | Penyakit jamur | Dosis | Metode penggunaan |
Beras | Ricehoppers | 300-450 (ml/ha) | Semprot |
Gandum | Kutu | 300-600 (ml/ha) | Semprot |
Perumusan:Penggunaan Dinotefuran 20% SG | |||
Tanaman | Penyakit jamur | Dosis | Metode penggunaan |
Gandum | Kutu | 225-300 (g/ha) | Semprot |
Beras | Ricehoppers | 300-450 (g/ha) | Semprot |
Beras | Chilo supresionalis | 450-600 (g/ha) | Semprot |
Timun | Lalat putih | 450-750 (g/ha) | Semprot |
Timun | Trip | 300-600 (g/ha) | Semprot |
Kubis | Kutu | 120-180 (jam/ha) | Semprot |
Tanaman teh | Wereng hijau | 450-600 (g/ha) | Semprot |
Catatan
1. Saat menggunakan dinotefuran di Kawasan Serikultur, kita harus memperhatikan untuk menghindari pencemaran langsung daun murbei dan mencegah air yang tercemar furfuran memasuki tanah murbei.
2. Toksisitas insektisida dinotefuran terhadap lebah madu berkisar dari risiko sedang hingga tinggi, sehingga penyerbukan tanaman dilarang pada tahap pembungaan.